Dunia selebritis adalah kehidupan orang-orang yang lengket dengan
dunia kenyamanan dan kemewahan . Hanya dengan tampil di atas panggung
seperti menari dan menyanyi dengan mudahnya selembaran uang mengalir
deras ke kantong mereka. Sekali manggung sekali ngebor dengan gaya-gaya
bebek maupun itiknya seketika itu pula materi-materi dihasilkannya yang
kalau kita bandingkan bisa mencukupi untuk makan orang-orang pinggiran
dan sangat mungkin juga materi yang mereka dapat bisa di diperoleh juga
oleh kaum pinggiran maupun sederajadnya , asalkan mereka bekerja selama
beberapa tahun . Ucapan maupun tingkah para selebritis selalu dilumuri
dengan lenggak-lenggok gaya dramatisnya. Emas, permata dan barang-barang
yang bermerkpun telah mejadi hal yang biasa yang mereka konsumsi bahkan
bagian dari konsumsi primer dan hal yang sering mereka incar. Itulah
kehidupan dunia artis yang di kelilingi oleh keglamouran dunia estetik
dan elitis. Apa yang mereka inginkan dengan mudah didapatkan karena
segalanya bagi mereka ada. Selain itu Citra-citra kehidupannyapun tiap
saat sering di tayangkan oleh media dengan berbagai tayangan seperti Film Lebay, Gosip, Kiss, Insert,
yang sekarang telah menjadi pengajian baru bagi masyarakat tak
tekecuali Mahasiswa postmodern ini. Setiap hari tayangan dunia
selebritis semakin menjamur dan banyak didokumentasikan sehingga dengan
mudahnya di tonton oleh jutaan kaum papa dan papi termasuk setiap kelas
masyarakat mulai dari kelas waisya sampai kelas brahmana dari kelas
pencangkul sampai kelas bolpoin. Pengajian-pengajian gosip nuansa
selebritis yang sering di tayangkan ternyata telah menghegemoni terhadap
kehidupan masyarakat kita dan mereka turut andil dalam merubah life style masyarakat ke jurang keglamouran.
Disadari maupun tidak Masyarakat kita adalah masyarakat konsumtif di
mana bisanya hanya mengkonsumsi nonproduktif. Seperti yang telah
Penulis paparkan bahwa tayangan-tayangan keartisan kini baik dari
kehidupan selebritis menjadi sajian-sajian yang setiap saat bahkan
setiap hari masyarakat kita kaum terpelajar kita juga menjadi hamba
konsumen kehidupan selebritis yang di tampilkan oleh media. Masyrakat
bahkan mahasiswa yang tidak mampupun turut meniru gaya-gaya kehidupan
karena tergiur oleh estetikanya seperti ala Syahrini, ala Anang dll. Walaupun
mereka tidak mampu sebenarnya secara ekonomi namun mereka mencoba
berusaha dengan sekuat kucuran keringat meniru setiap apa yang di
tampilkan dalam kehidupann selebritis .Setiap hari secara terus menerus
propoganda keindahan, kenyamanan kehidupan eletis. Rakyat terhipnotis
karena estetika yang di lancarkan oleh media. Ucapan, Tindakan, Sikap
selebritis telah menjadi acuan-acuan publik. Pembicaraan masyarakat
terutama mahasiswa bukan lagi mengenai problem sosial dan berkeilmiahan
melainkan omongan-omongan gosip seperti ”Rafi ahmad sudah menikah
dengan Nigita “ Syahrinie baru beli Tas Mahal harganya 1 Milyard,
Krisdayanti telah Cerai dengan Anang, wa ala alihi wasohbihi. Tanpa
kita sadari hal seperti itu telah banyak menjadi bahan-bahan
pembicaraan masyarakat terutama masyarakat kaum terpelajar. Kalau
masyarakat terpelajarnya sudah tercandu oleh omongan-omongan
keselebritisan bagaimana dengan masyarakatnya.
[1] Tulisan ini Terinspirasi dari Salah satu senior yang menonton tayangan ”Gosip” di graha ulul Albab.
No comments:
Post a Comment