Umat Islam saat ini berada pada
kondisi yang sedang terpecah-belah. Terpecah belah ini juga terjadi bukan
karena sebuah sebab yang esensi, akan tetapi akibat sebuah hal yang tidak
menjadi hal yang hakiki. Sebutlah permasalahan shalat ied yang selalu jadi
bahan pembicaraan selama beberapa tahun ini terutama di Indonesia.
Ketidaksanggupan negara timur tengah untuk membantu tetangga nya yakni
palestina semakin memberi gambaran bahwa rasa persaudaraan dalam naungan aqidah
ini tidak teraplikasikan dengan baik. Perkembangan dakwah Islam di Indonesia
yang kian menunjukkan grafik peningkatan dari segi visual. Maksudnya adalah
secara tampilan kasat mata Islam di Indonesia mengalami banyak kemajuan. Hal
ini bisa dilihat dengan banyaknya muslimah yang berjilbab, buku-buku Islam yang
dijual dimana-mana. Kebebasan untuk berdakwah dan berbagai kemudahan lainnya.
Akan tetapi sebagaiman manusia, masyarakat yang terdiri dari manusia memiliki
sebuah inti yang dikenal dengan hati. Hati di sini adalah isi atau core dari
masyarakat itu sendiri yang dituangkan dalam akhlaq masyarakat secara umum.
Bukan hal aneh lagi melihat banyaknya kemaksiatan yang dipublikasikan secara
massal, dan menjadi sebuah barang dagangan yang laku dengan mempublikasikan kemaksiatan
itu sendiri.Posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di
dunia serta sebagai negara yang mempunyai sistem pemeritahan demokrasi ini
memberikan sebuha tuntutan baru bagi para aktifis dakwah dalam beramal.
Pencapaian posisi gerakan Islam yang diterima oleh masyarakat umum dan
membangun iklim demokrasi yang kondusif menjadi sebuah kebutuhan bagi kita
semua. Gerakan Islam di Indonesia berkembang pesat dan tidak ada intervensi
dari negara terkait perkembangan ini kecuali gerakan yang tidak sesuai aqidah
yang lurus tentunya. Sehingga pembentukan gerakan Islam yang solid dan militan
merupakan hal yang sangat mungkin dijalankan di Indonesia. Sedangkan sistem
demokrasi merupakan sistem yang saat ini berkembang di pemerintahan Indonesia.
Memurnikan kembali makna demokrasi dengan betul-betul menjadikan rakyat
terlibat dalam keputusan kenegaraan dan menghapus rezim yang tidak adil adalah
sebuah tujuan jangka pendek kita. Pemerintah haruslah diingatkan dengan cara
yang baik agar pemerintahan yang baik dapat berjalan di Indonesia.
Dengan adanya gerakan Islam yang terorganisir dengan
baik, diharapkan bisa ikut serta dalam proses pengambilan politik kenegaraan,
baik eksekutif maupun legislatif agar posisi ini diisi oleh orang-orang yang
berkompeten secara kafaah Ilmiy maupun Islam. Dengan keterlibatan dalam
pengambilan kebijakan ini, pemerintahan bisa dijadikan wasilah atau kendaraan
untuk mengamankan dan mendorong dakwah berkembang di Indonesia. Akan tetapi
proses kebijakan top down dengan menggunakan intervensi struktural tidak akan
begitu saja bisa berjalan dengan baik tanpa perubahan kultural di Indonesia.
Iklim demokrasi yang baik juga akan berdampak pada artikulasi kekuatan umat.
Kekuatan umat disini menjurus kepada umat Islam sebagai sebuah kesatuan dengan
landasan aqidah dan dinaungi oleh seorang amirul mukminin yang adil. Kebebasan
berdakwah di negara yang berdemokrasi akan sangat dihargai dan tidak ada
intervensi dari pemerintah. Indonesia saat ini memang sudah mencapai tahapan
dimana Intervensi pemerintah sudah minim, akan tetapi intervensi terhadap
agenda dakwah seringkali terintervensi oleh warga atau masyarakat yang antipati
oleh Islam.,Serta percepatan pembangunan akar dakwah, dengan pendekatan
kultural dari masyarakat. Pembentukan akar dakwah yang kuat akan menjadikan
masyarakat menjadikan Islam sebagai sebuah sistem dan tata nilai kehidupan,
atau norma dengan istilah lain. Kekuatan ini akan menimbulkan kearifan lokal
yang di masa yang akan datang akan sulit di intervensi. Setelah kekuatan
intervensi struktural dan kekuatan kearifan lokal kultural masyarakt terbentuk,
maka pembentukan masyarakat Islami di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
Tantangan yang ada di Indonesia saat ini bagaikan sebuah momen ujian bagi
gerakan islam dalam menjalankan amanah dakwahnya. Kebersatuan umat saat ini
menjadi prioritas yang harus didahulukan dan masa ujian ini sebetulnya menjadi
sebuah perjuangan untuk para aktifis dakwah dalam menjalankan agenda reformasi
di Indonesia. Reformasi yang terjadi di semua lini kehidupan tentunya.
Perubahan sistem hukum yang adil dan tidak memihak, perubahan sistem politik
yang bersih dan memihak rakyat, perubahan sistem sosial yang tidak
berkesenjangan dan sejahtera, perubahan sistem ekonomi yang berbasis potensi
lokal,serta reformasi akhlaq dan pendidikan yang membuat para pelajar memiliki
budi pekerti untuk membungkus kemampuan kelimuan yang dimilikinya.Islam di
turunkan untuk semua manusia, dan menjadi hakekat dakwah bersifat
internasional, atau tidak dibatasi dengan batas administratif teritorial
negara. Salah satu model gerakan Islam adalah dengan kerja sama, dengan bekerja
sama kekuatan ini bisa lebih kuat serta dengan jaringan yang solid gerakan
dakwah akan bisa lebih masif. Kerjasama bersifat internasional ini bisa dengan
antar negara islam agar gerakan dakwah bisa lebih kongkrit, dan terdengar gaung
serta terasa perubahannya secara global. Dengan kekuatan jaringan yang kuat ini
diharapkan pula dapat mengurangi tekanan penguasa terhadap gerakan Islam
diberbagai negara. Gerakan masif dan terstruktur dengan baik dibawah naungan
aqidah ini bisa dijadikan awal mula gerakan kerjasama untuk perubahan
masyarakat secara Internasional
No comments:
Post a Comment