"Belum dikatakan laki-laki jantan jika dirinya tidak pernah merantau" itulah petuah yang menjadi pegangan masyarakat Minangkabau di sumatera barat sampai detik ini. Kata merantau bagi mereka sudah seperti ritual suci yang harus dirasakan oleh semua anak laki-lakinya. Maka tidak heran semenjak jaman nenek moyang dulu. masyarakat minangkabau dikenal orang yang suka merantau ke daerah-daerah lain. Selain masyarakat minangkabau, ada juga masyarakat pulau garam atau yang biasa kita kenal orang madura-Jawa Timur dikenal orang yang suka merantau kemana-mana. Daerahnya yang kurang subur nan panas mungkin menjadi salah satu faktor mental "Nekat" yang dimilikinya untuk merantau ke daerah-daerah lain di seluruh seantaro Indonesia. Maka jangan heran dari sabang sampai mereauke kita akan menemukan orang madura. Orang minangkabau yang merantau, mengais pundi-pundi hidup nan jauh dari tempat kelahirannya banyak menjadi manusia yang sukes, cerdas dan terkenal seperti contohnya M.hatta, agus salim, Hamka dll. Sama halnya juga dengan orang madura, rata-rata mereka sukses di tanah rantau. Menjadi orang seutuhnya di tengah2 daerah barunya. Lalu apa makna di balik Merantau. Menurut kaca mata penulis merantau mempunyai banyak makna yang yang perlu kita ketahui, yakni 1). Dengan merantau kita akan menemukan hal-hal yang baru seperti Teman baru, suasana baru, wawasan baru, pemikiran yang baru. 2). Melatih mental kita
Maksudnya disini ketika kita merantau ke suatu daerah yang belum pernah kita datangi. Di tempat baru tersebut kita di tuntut untuk bagaimana untuk makan, berteduh, mendapatkan uang. Jika tidak maka kita akan mati mengenaskan. Agar hal tersebut tidak terjadi maka kita menggunakan otak kita semaksimal mungkin *how to be live* bagaimana untuk hidup. 3), dengan seringnya kita menemukan hal yang baru membuat cara berfikir kita lebih dewasa dan matang.
No comments:
Post a Comment