Sunday, 12 February 2017

*Dekontruksi Masyarakat Konsumtif sejak dini*

Dalam peringkat pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia berada di lingkarana 10 besar negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi tersebut dikarenakan ada beberapa faktor. Yakni 1). Indonesia memiliki penduduk terbesar keempat di dunia, 2). Sumber daya alam yang masih melimpah, 3). Tenaga kerja indonesia yang melimbah bahkan TKI berada di mana2 dan memberikan devisa terhadap negara, 4). Investasi asing yang menjamur.
       Namun walaupun Indonesia termasuk kategori negara yang ekonominya tumbuh hal tersebut berbanding terbalik dengan realita yang ada di masyarakat. Dimana hingga saat ini masyarakat Indonesia cenderung masih konsumtif (pasif) . Konsumtif sendiri mempunyai pengertian seseorang yang hanya mampu diam atau menerima hasil dari produk orang lain untuk dikonsumsi. Contoh semisalkan sabun merx X. Produk yang sehari-hari kita gunakan adalah produk luar bukam asli Indonesia. Bisa anda bayangkan berapa ribu bahkan juta rakyat Indonesia yang memakai produk tersebut. Berapa uang yang kita berikan ke negara produsen (maju) . Itu baru satu produk, padahal masih banyak produk2 yang lainnya yang pastinya anda tau sendiri. Perilaku konsumtif tersebut disadari atau tidak telah menyebabkan masyarakat Indonesia tak mau berfikir maju. Inilah yang menjadi PR kita bersama dan perlu dekonrruksi (membongkar) kebiasaan lama tersebut. apalagi mengingat Prilaku konsumtif ini masih mengakar dan seolah-olah tidak mau bangkit dari tempat tidurnya.
Untuk itulah dalam kaca mata anaslisa saya masyarakat indonesia perlu berubah kebiasaan komsumtif ke produktif dengan cara yang 1). Memanage seminiminal mungkin kebutuhan rumah tangga seperlunya saja, 2). Utamakan produk Lokal, 3). Melakukan gerakan kreatif, 4). Melihat dulu merk barang yang kita beli, jika di kira produk lokal masih ada mari kita utamakan produk lokal.
Itulah beberapa pemikiran saya jika kita ingin bangsa ini keluar dari baris negara konsumtif dan menuju masyarakat yang produktif.
         

No comments:

Post a Comment